Pemerintah
akan menyederhanakan mata pelajaran. Hal tersebut merupakan bagian dari
perubahan kurikulum yang baru akan diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014.
Untuk
jenjang Sekolah Dasar (SD), mata pelajaran dan kurikulum akan disesuaikan
dengan pola pikir anak usia SD. “Nantinya akan disederhanakan dan disesuaikan
dengan pola pikir mereka,” ujar Plt Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Suyanto, di Jakarta.
Kedepan,
jumlah mata pelajaran untuk tingkat SD akan dipangkas, dari 11 mata pelajaran
menjadi tujuh mata pelajaran. Akan terjadi penggabungan atau peleburan antara
mata pelajaran IPA dengan IPS, menjadi Ilmu Pengetahuan Umum.
Menurutnya,
untuk jenjang SD, pemisahan kedua mata pelajaran tersebut belum diperlukan.
“Ketujuh mata pelajaran yang akan diajarkan di SD itu Agama, Bahasa Indonesia,
PPKN, Matematika, Kesenian, Pendidikan jasmani dan Olahraga Kesehatan serta dan
Pengetahuan Umum,” terang mantan Rektor UNY itu.
Meski
jumlah mata pelajaran dipangkas, namun kemdikbud meyakini bahwa substansi
pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik tidak akan berkurang. Justru,
pemerintah berkeyakinan bahwa pemahaman akan pengetahuan itu justru semakin
mendalam. “Prinsipnya menyederhanakan dan memadatkan jumlah mata pelajaran,”
imbuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.
Dia
berharap, masyarakat tidak terlalu panik dan reaktif menanggapi rencana
perubahan kurikulum tersebut. “Ini sedang kita rumuskan, bentuknya seperti apa,
akan selesai dibahas menjelang akhir tahun ini. Dan sudah dapat dilaksanakan
pada tahun ajaran 2013 mendatang,” terang Nuh.
Sementara
itu, untuk jenjang pendidikan menengah, pihak kementerian belum memberikan
kepastian, apakah jumlah mata pelajaran akan berkurang atau tetap seperti
sekarang. Namun, opsi untuk dipadatkannya jumlah mata pelajaran akan terbuka
lebar.
Sumber: suaramerdeka.com-Kaje Geer