Rabu, 30 Januari 2013
Selasa, 22 Januari 2013
Beasiswa Kuliah di Brunei Darussalam. Mau ???
Pemerintah Brunei Darussalam menawarkan beasiswa kuliah di tiga perguruan tinggi ternama di negara penghasil minyak itu untuk tahun ajaran 2013/2014. Beasiswa ditawarkan untuk jenjang diploma, sarjana, master sampai doktoral di Universiti Brunei Darussalam (UBD), Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) dan Institut Teknologi Brunei (ITB).
Kandidat harus berusia 18-25 tahun untuk program S-1 dan harus berusia di bawah 35 tahun untuk mengikuti program S-2. Beasiswa akan menanggung biaya kuliah, visa (dari luar Asia) dan tiket pulang pergi dari negara asal kandidat ke Brunei, uang saku dan biaya hidup, tunjangan buku, dan biaya lain sesuai kebutuhan di kampus yang dituju.
Beasiswa hanya akan diberikan sesuai dengan durasi waktu studi, yaitu 3 tahun untuk diploma di bidang ilmu kesehatan, 4 tahun untuk jenjang sarjana, 1-2 tahun untuk jenjang master dan 3 tahun untuk program doktoral.
Jika berminat, formulir aplikasi bisa diperoleh dari Brunei Darussalam Foreign Mission dan representatifnya dengan bersurat ke Technical Assistance Division, Ministry of Foreign Affairs and Trade Bandar Seri Begawan BD2710, Brunei Darussalam atau mengirimkan email ke tad.scholarship@mfa.gov.bn.
Informasi lebih lanjut bisa dilihat di laman resmi penawaran beasiswa ini. Ingat, pendaftarannya berakhir 14 Februari mendatang.
sumber : kompas.com
Kandidat harus berusia 18-25 tahun untuk program S-1 dan harus berusia di bawah 35 tahun untuk mengikuti program S-2. Beasiswa akan menanggung biaya kuliah, visa (dari luar Asia) dan tiket pulang pergi dari negara asal kandidat ke Brunei, uang saku dan biaya hidup, tunjangan buku, dan biaya lain sesuai kebutuhan di kampus yang dituju.
Beasiswa hanya akan diberikan sesuai dengan durasi waktu studi, yaitu 3 tahun untuk diploma di bidang ilmu kesehatan, 4 tahun untuk jenjang sarjana, 1-2 tahun untuk jenjang master dan 3 tahun untuk program doktoral.
Jika berminat, formulir aplikasi bisa diperoleh dari Brunei Darussalam Foreign Mission dan representatifnya dengan bersurat ke Technical Assistance Division, Ministry of Foreign Affairs and Trade Bandar Seri Begawan BD2710, Brunei Darussalam atau mengirimkan email ke tad.scholarship@mfa.gov.bn.
Informasi lebih lanjut bisa dilihat di laman resmi penawaran beasiswa ini. Ingat, pendaftarannya berakhir 14 Februari mendatang.
sumber : kompas.com
Senin, 21 Januari 2013
Kurikulum 2013 Ajak Siswa Berpikir Kreatif
Dalam pengembangan kurikulum 2013, guru diarahkan untuk mengajak siswanya melakukan observasi, bertanya dan menalar terhadap ilmu yang diajarkan. Di sekolah dasar, siswa diberi materi pelajaran berdasarkan tema-tema yang terintegrasi. Tujuannya, agar siswa memiliki pengetahuan utuh tentang lingkungan dan kehidupan, serta memiliki fondasi pribadi yang kuat dalam kehidupan sosialnya. Dengan kemampuan observasi dan menalar yang memadai, siswa akan mengembangkan kreativitasnya lebih baik.
Berdasarkan penelitian genetika yang dilakukan oleh Dyers, J.H. et al (2011), kata Mendikbud, 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh dari proses pendidikan. Sedang 1/3 lainnya merupakan warisan genetika. Dan kemampuan intelijensia seseorang merupakan kebalikan dari kreativitas. 1/3 nya berasal dari pendidikan, dan 2/3 nya merupakan keturunan. "Pembelajaran dengan mengandalkan kemampuan intelijensia, hasilnya tidak akan signifikan, hanya meningkat 50 persen. Sedang kreativitas 200 persen," kata Mendikbud di hadapan 300 orang dari satuan pendidikan se Kabupaten Gresik, Jawa Timur, di Pusat Penelitian Semen Gresik, Sabtu (19/01).
Untuk menjadi kreatif, siswa diberi kesempatan untuk mengamati fenomena alam, fenomena sosial, dan fenomena seni budaya, kemudian bertanya dan menalar dari hasil pengamatan tersebut. Artinya, siswa benar-benar belajar dari lingkungan. Dari kreativitas tersebut, timbul inovasi yang menjadikan siswa memiliki beragam alternatif jawaban dalam setiap masalah yang dihadapinya. "Orang kaya adalah orang yang memiliki banyak alternatif," ujar Menteri Nuh.
Pola pikir kreatif dan inovatif seperti itu diharapkan akan lahir dari implementasi kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dan perbaikan terhadap kurikulum yang ada saat ini. "Setelah dilakukan pengkajian, di kurikulum 2013 ini dilakukan penambahan jika ada yang kurang atau berlubang, dan yang kurang esensial kita kurangi dari kurikulum yang telah ada. Demikian pula kedalaman materinya," lanjut Mendikbud.
Selain pola pikir kreatif dan inovatif, dalam kurikulum 2013 juga mengedepankan perbaikan sikap dan pribadi siswa. Salah satu sikap yang paling penting adalah kejujuran. Mendikbud mengatakan, selama ini yang menjadi akar penyakit sosial adalah ketidakjujuran. "Yang menjadi kunci kesuksesan adalah kejujuran," katanya. Kurikulum 2013 direncanakan akan mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, yaitu pada kelas 1 dan kelas 4 SD, di kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMA/SMK, di beberapa sekolah yang akan ditunjuk.
sumber : kemdiknas.go.id
Sabtu, 05 Januari 2013
Kamis, 03 Januari 2013
Mulai Tahun 2013 Tunjangan Profesi Langsung di Salurkan ke Guru
Mulai tahun 2013 uang tunjangan profesi guru akan langsung disalurkan ke rekening guru, tidak lagi melalui pemerintah kota/kabupaten. Kebijakan ini dilakukan karena penyaluran dana lewat pemerintah kota/kabupaten sering kali dananya terlambat diterima guru.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemerintah sangat serius menyelesaikan persoalan tunjangan profesi guru yang sering kali uangnya terlambat diterima guru.
”Setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh, pemerintah pengambil kebijakan akan menyalurkan langsung dana itu ke tangan guru,” kata Nuh saat evaluasi program pendidikan 2012 dan rencana tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pekan lalu, di Jakarta.
”Kami menyadari ini pekerjaan rumah yang sulit. Kami akan kawal dana itu agar benar-benar sampai di tangan guru,” ujar Nuh.
Dari total anggaran fungsi pendidikan sebesar Rp 337 triliun di tahun 2013, pemerintah mengalokasikan Rp 43 triliun untuk tunjangan profesi guru. Besarnya tunjangan profesi guru satu kali gaji pokok guru.
Banyak potongan
Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo berharap, tahun 2013 pembayaran tunjangan profesi guru akan lebih baik.
Dalam soal tunjangan profesi guru, kata Sulistiyo, masalah yang muncul antara lain banyaknya guru yang belum mendapat tunjangan profesi walau sudah lolos sertifikasi. Kalaupun menerima, dana itu sering terlambat hingga enam bulan. Selain terlambat, uang yang diterima guru tak utuh karena dipotong dinas pendidikan daerah dengan berbagai alasan. Kalaupun tidak dipotong, saat pencairan tunjangan profesi, guru diharuskan membeli berbagai perlengkapan pendidikan seperti laptop yang harganya lebih mahal dibandingkan harga pasar.
Sulistiyo juga menyoroti sulitnya guru swasta serta guru honorer mendapat tunjangan profesi. Saat ini dari sekitar 2,9 juta guru di berbagai jenjang pendidikan, sekitar 1,7 juta berstatus guru pegawai negeri sipil (PNS) dan sekitar 1,2 juta guru non-PNS, baik guru swasta, guru bantu, guru honorer, maupun status lainnya.
Dari rencana program pemerintah tahun depan, ujar Sulistiyo, tidak terlihat adanya rencana mengatasi kekurangan guru SD, tenaga administrasi, perpustakaan, dan laboratorium di sekolah. Persoalan tenaga kependidikan ini tidak pernah disentuh pemerintah pusat. ”Meski menjadi urusan daerah, tetap harus ada solusinya ketika daerah tidak menjalankan kewajibannya,” kata Sulistiyo.
Sumber : Kompas.com
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pemerintah sangat serius menyelesaikan persoalan tunjangan profesi guru yang sering kali uangnya terlambat diterima guru.
”Setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh, pemerintah pengambil kebijakan akan menyalurkan langsung dana itu ke tangan guru,” kata Nuh saat evaluasi program pendidikan 2012 dan rencana tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pekan lalu, di Jakarta.
”Kami menyadari ini pekerjaan rumah yang sulit. Kami akan kawal dana itu agar benar-benar sampai di tangan guru,” ujar Nuh.
Dari total anggaran fungsi pendidikan sebesar Rp 337 triliun di tahun 2013, pemerintah mengalokasikan Rp 43 triliun untuk tunjangan profesi guru. Besarnya tunjangan profesi guru satu kali gaji pokok guru.
Banyak potongan
Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo berharap, tahun 2013 pembayaran tunjangan profesi guru akan lebih baik.
Dalam soal tunjangan profesi guru, kata Sulistiyo, masalah yang muncul antara lain banyaknya guru yang belum mendapat tunjangan profesi walau sudah lolos sertifikasi. Kalaupun menerima, dana itu sering terlambat hingga enam bulan. Selain terlambat, uang yang diterima guru tak utuh karena dipotong dinas pendidikan daerah dengan berbagai alasan. Kalaupun tidak dipotong, saat pencairan tunjangan profesi, guru diharuskan membeli berbagai perlengkapan pendidikan seperti laptop yang harganya lebih mahal dibandingkan harga pasar.
Sulistiyo juga menyoroti sulitnya guru swasta serta guru honorer mendapat tunjangan profesi. Saat ini dari sekitar 2,9 juta guru di berbagai jenjang pendidikan, sekitar 1,7 juta berstatus guru pegawai negeri sipil (PNS) dan sekitar 1,2 juta guru non-PNS, baik guru swasta, guru bantu, guru honorer, maupun status lainnya.
Dari rencana program pemerintah tahun depan, ujar Sulistiyo, tidak terlihat adanya rencana mengatasi kekurangan guru SD, tenaga administrasi, perpustakaan, dan laboratorium di sekolah. Persoalan tenaga kependidikan ini tidak pernah disentuh pemerintah pusat. ”Meski menjadi urusan daerah, tetap harus ada solusinya ketika daerah tidak menjalankan kewajibannya,” kata Sulistiyo.
Sumber : Kompas.com
Rabu, 02 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)